Monday, August 6, 2012

Roda Segitiga

Kau memandangku sebelah mata

Aku memandangmu mata sebelah


Sebetulnya lidahmu wakilkan kami


Sebenarnya lidahmu walikan kami


Air dan impus itu asamu


Airmata dan darah itu putus asaku


Saat kau masih bergoyang di kursi


Saat itu aku telah berhenti di kubur


Dengan luka yang cukup lebar untuk dilakban


Dunia memang bagai sebuah roda


Sesekali di atas, seringkali di bawah


AG 26-09-11

No comments:

Post a Comment