Sunday, August 12, 2012

Semua Sampah


Semua sampah,
Kecuali aku
Aku tempat sampah

14/05/12

Penempatan Waktu


Tiga hari lalu terlambat sejam, sehingga tampak tersekat
Dua hari lalu terlambat semenit, sehingga tampak lebih dekat
Sehari lalu terlambat sedetik, sehingga tampak lekat
Hari ini lebih cepat sedetik, tapi tetap tidak dapat


17/05/12

Cantik Yang Lain


Hey cantik beritahu namamu
Sungguh kau takkan tahu namaku sebelum ku tahu namamu
Bahkan jika pertemuan kini ke depan ku ingin kau yang dahulu
Jangan kau harap bias curi namaku sedang putih abu-abu tak lagi seragamiku

Sungguhpun bila aku tahu namamu, takkan ku beritahu namaku
Jika namamu bukan dia

14/05/12

Monday, August 6, 2012

Bukan Untuk Tidak


"Jangan mengkritik, mungkin Anda akan dikritik. Mengkritiklah, pasti Anda akan dikritik."
Saya tidak makan kritikan, lalu untuk apa Anda berikan itu kepada saya?
Untuk saya abaikan? Mungkin akan terlihat sebagai apresiasi yang kurang berkenan.
Saya lihat Anda punya begitu banyak kritik yang dapat Anda dermakan cuma-cuma. Sekarang saya tanya, "Apa itu kritik?"
Cara untuk menjatuhkan seseorang dengan kerasnya?
Mematahkan persepsi beserta lidah saya?
Atau membuat kaki Anda lebih tinggi daripada kepala saya?
Ah entahlah, saya tidak memiliki KBBI dan aneh jika saya berbohong untuk hal sekecil itu.
Tapi sebagai pihak yang dikritik, saya tidak merasakan kenikmatan dikritik dan jika lelucon semacam itu ternyata benar-benar ada, saya bisa melakukan beragam kesalahan untuk kita secara bersama-sama menikmatinya.
Dan yang perlu atau bahkan harus saya tekankan, Anda hanya sedang mengkungkapkan kesalahan dengan cara yang salah.
Anda mengerti cara memuji? Bukan bukan, ini bukan tentang memuji diri sendiri, tapi memuji orang lain.
Lalu, apakah pujian itu merupakan pandangan Anda? Ya, sama halnya dengan kritik. Yang membedakan adalah pujian itu pro dan kritikan itu kontra.
Sekarang saya mengajak Anda untuk terlebih dahulu merubah nilai negatif dari salah dan nilai positif dari benar menjadi nol, sama-sama nol, dan coba larut dalam perenungan ini.
"Ketika Anda mengkritik, apakah orang lain sependapat dengan Anda? Sama seperti memuji, Anda akan mendapatkan jawaban tentang ketidak pastian, BELUM TENTU.
Dan ketika Anda mengkritik, apakah saya sependapat dengan Anda? Berhenti atau ulangi pertanyaan bodoh diatas maka saya memiliki nada tinggi untuk melemparkan jawaban penolakan.
Dan(lagi) ketika Anda memuji, apakah saya sependapat dengan Anda? Ya dan akan selalu ya, karena akan menjadi lelucon yang ditertawakan sepanjang masa ketika seseorang merubah persepsinya menjadi kontras tepat setelah ia mendapat pujian."
Nah, sekarang coba Anda hitung seberapa banyak orang yang sependapat dengan Anda ketika Anda mengkritik maupun memuji!

Jika Anda sudah paham, mengapa tidak Anda mulai memuji?
Bukankah Anda tetap bisa menyisipkan'tidak' dalam pujian Anda? Bukankah? Bukankah?
Sekarang Anda harus rela mengingat perkataan bijak bahwa "step by step isn't worse than instant."

Mungkin Anda akan mengkritik tulisan ini. Ya, Anda selalu mempunyai kemungkinan untuk itu karena jika Anda pandai mengkritik pasti Anda tahu dengan sangat bahwa di bawah tersedia kolom untuk menidakkan(seperti yang kritikus biasa lakukan) ataupun mengiyakannya.
Terserah, bola ada pada Anda dan Anda memiliki hak untuk menendangnya ke arah manapun. Tapi sekarang pertanyaannya, apakah Anda akan bertanggung jawab jika bola yang telah Anda tendang ternyata memecahkan 'kaca' yang sedang berusaha merefleksikan apa yang nampak olehnya???




AG 02-02-12

Rantai Taraf

Baik...


Tapi baiknya aku menjadi yang lebih baik...


Tapi yang lebih baiknya aku menjadi yang terbaik...


Tapi yang terbaik belum tentu baik...


AG 15-05-12

Selembar Kertas di Meja Bundarku

Selembar kertas ke meja bundarku


putih bersih belum dinoda


Kulipat jadi pesawat


terbang tinggi tinggalkanku,


atau kucurahkan isi hatiku


sampai kau menghitam


sampai aku terlelap, di belaimu


Maka kau tak lagi putih bersih belum kunoda


Maka kau tak seringan dulu


Maka kau tak terbang tinggalkanku


Karena kugambar denah hatiku, di tubuhmu



Selembar kertas di meja bundarku



AG 23-04-12

Perpanjangan Waktu

Aku punya waktu


aku punya tujuan


Waktu yang terlalu panjang,


untuk tujuan yang terlalu dekat



Tujuanku ada di batas waktu,


hanya bila di batas waktu



Aku tidak suka menunggu


maka aku santai berjalan


Maksud aku mengulur waktu


nyata aku mengulur tujuan



Sekarang tersisa beberapa menit


Sekarang tersisa berapa menit?



Maka aku tergesa berlari


sedang waktu yang terasa memendek,


untuk tujuan yang terasa menjauh



Adakah aku dapat bertanya,


adakah aku dapat perpanjangan waktu?



AG 22-04-12

Salah Jalur

Kamu coba kemudikan di udara dan gagal


Kamu coba turunkan ketinggian dan bawa ke jalurmu


Kamu coba kemudikan dari permukaan laut seperti kamu atas kapal-kapal selainku



Maka kita tenggelam


Maka kamu mati di duniamu


Maka aku mati di duniamu



Kamu kemudi kapal


sedang aku kapal terbang



AG 22-04-12

DENGAN JUDUL YANG SAMA TIDAK DENGAN ISI YANG SAMA





















AG 22-04-12

Rasa Rata Rasta

Rasa apa yang kau ingin rasa


Sebelum semua rata


Atau bahkan setelah segala rata, rasta



AG 18-04-12

Tanda Pahlawan Tanpa Jasa

Guru yang ku sayang tidak lagi guru,


maka guru yang ku sayang tidak lagi sayang


Pahlawan yang ku tanpa tanda jasa tidak lagi tanpa,


maka pahlawan yang ku tanpa tanda jasa tidak lagi jasa


Pengajar yang ku diajar tidak lagi mengajar,


maka pengajar yang ku diajar tidak ajar



Bangun Bapak Ibu, hari sudah datang


Aku tahu Bapak Ibu guru pintar semalam, tapi malam sudah 
pulang


Hari ini aku akan belajar,


apa yang malam itu Bapak Ibu sudah belajar


Tapi tolong bangunkan Bapak Ibu, muridnya sudah datang



Malamku tidak belajar, jika hariku belajar


Hariku tidak belajar, maka malamku belajar


Maka pagi aku pun tidak datang ke sekolah


Maka pagi aku pun guru pintar semalam



AG 26-02-12

Kolaborasi Biru-Hijau

Bom Biru-Hijau,


guncang negeri ini,


robohkan tangga rumah, rumah tangga



Meledak itu bom


Biru-Hijau itu meledak


Berati Biru-Hijau itu bom



Bom ini SNI,


Standar Nasional Indonesia



Ayo kolaborasi Biru-Hijau,


bumi hanguskan tanah kami, air kami!


Kalian terang, jelas terang


Dinaungi lampu SNI,


Standar Nasional Indonesia


AG 17-11-11

Tak Ada Puncak Ekspektasi

Dalam setiap rapuh,


dalam setiap jatuh,


dalam setiap luluh,


ada makna berwujud peluh



Tak perlu mengaduh,


tebing ini indah sungguh


Dari puncak teguh teduh,


lirik sejenak tempat jatuh,


tebing ini indah sungguh



Ini sudut puncak gemerlap,


jangan terlalu tidur lelap


Biar terang biarkan gelap


Berdiri tegap berdiri harap


Jangan rapuh digoyang rayap


Puncak bukan puncak harap



AG 1-11-11

Menyerah Untuk Menyerah


Kemarin. . .

Sakit ini melilit

Luka ini menggigit

Jalan ini menghimpit

Aku coba pamit


Sekarang. . .

Sakit masih sakit

Tak butuh banyak bait

Kan sulit takkan bangkit

Aku coba pamit


Esok. . .

Mentari masih tetap terbit

Sakit masih belum bangkit

Tak respon banyak cubit

Sedang aku coba pamit


Selanjutnya. . .

Aku menyerah untuk menyerah


AG 23:15 31-10-11

Cermin Raja


Tanya cermin

Pantaskah mengamin

Jangan hitung dari min

Bukan jenis kelamin


Tatap cermin matamu

Saatnya menjamu

Ingatkan mereka tamu

Hingga titik jemu


Nafikan raga cerminkan jiwa

Kamu singa, raja

Jangan lupa


Ingatkan mereka lembu

Jangan tertipu

Tanya cerminmu

Ini milikmu


AG 31-10-11

Surga Ada Di Bawah Sadar

Hidup dan mati,


semisal dua sisi mata uang, berharga bila satu. ..


Sekarang mereka terlihat dari satu sisi


Mereka pandai membolak kehidupan


Mereka andai membalik kematian


Tapi mereka memang bukan mata uang



Kehidupan mereka mati,


maka mereka hanya bermimpi,


sedang mimpi tak hidup


Kematian mereka hidup,


maka mereka tak sempat bermimpi



Maka mimpi mereka adalah bermimpi,


sedang mereka tak bisa tidur



AG 30-10-11

Anomali Tanah Air

Indah Indonesia


masih berjalan saat dunia sudah berlari


Tapi kami mengingat cara berlari


Indah Indonesia


masih berlari saat dunia sudah berjalan


Tapi kami melupa cara berjalan


Kami lelah terus berlari


Kami telah terus berjalan



Dan esok film masih berputar


judulpun belum berubah


Tanda kami bukan aktor utama


Rotasi bumi masih sama


Tapi langkah mereka mainkan tempo


Mereka, bukan kami


AG 30-10-11

Menangisi Airmata Yang Menetes


Jika terjatuh itu sakit, bangkitlah,

tak perlu bersakit-sakit untuk sebuah kerikil

Jika bersedih itu larut, berbahagialah,

tak perlu berlarut-larut untuk sebiah kesedidan

Jika berjalan itu lama, berlarilah,

tak perlu berlama-lama untuk sebuah perjalanan

Dan jika terluka itu perih, obatilah,

bukan meratapi


Berhenti mencoba mengobati luka dengan airmata


Suatu saat airmata akan kering

Suatu saat airmata akan kau rindukan


AG 10-10-11

Wakil Raja Punya Mahkota

Rakyat itu raja


Rakyat itu tetap raja meski tanpa mahkota


Yang kemudian mereka bosan dengannya


Maka mereka rela hanya wakil, asal dapat uang beli 


mahkota


Wakil rakyat itu rakyat turun jabatan


Wakil rakyat itu rakyat naik pemasukan



Sekarang raja tanya, mengapa wakil yang punya mahkota


Sekarang raja tanya, mengapa wakil rajai raja


Sekarang raja tanya, mengapa wakil selalu wakili raja



Siapa suruh tunjuk wakil, yang tugasnya wakili ingin raja


dan akan tetap begitu hingga kau pun lebih suka menjadi 


bermahkota daripada menjadi raja



AG 19-02-12